Langkah Prima

Kelam langit ditengah samudra berisi bintang tanpa awan Hati mulai bermain dengan indahnya Satu Dua Tiga Dan seterusnya hanya bermain tak menentu Dan saatnya satu yang menjadi pelita Dan aku pastikan langit kelam bertabur bintang Menggapai masa depan Dengan sejuta rencana Mencari warna disetiap sela Ini saatnya Pelita membuka kelam Dan rindu menjadi berharga

Kekal mendoktrin otak manusia Yang selama ini fiktif Menjadi realita Yang tak disadari, kitalah perusak sebenarnya Kelam menjemput dengan berbagai kecanggihan Yakin, dengan kekal hidupmu akan lebih baik? Sendiri Tua Usang Mati Sudah pasti....

Bersama waktu Kala warna langit berubah Terang menjadi gelap Dan begitu sebaliknya Berselimut menanti mimpi Pikiran menelusuri sela-selanya Doa dan harapan Entah akan sama pada hari esok Tampak rapuh saat itu Dialah penerang gelap Ketika warna dunia menunjukan eloknya Seakan hidup diciptakan memang untukNya Perlahan elokMu akan ku arungi Bersama mentari.....